Gua Hira, Tempat Rasulullah Menerima Wahyu Pertama Kali
Kota Bima - Pendapat terkuat menyebut Rasulullah SAW menerima wahyu pertama kali pada 17 Ramadan. Peristiwa itu terjadi di Gua Hira.
Dikisahkan dalam buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah karya Asima Nur Salsabila, Gua Hira atau biasa disebut dengan Jabal Nur terletak di sebelah timur laut Masjidil Haram, yang berada di jalur jalan Thaif (Sael), sekitar 4 km dari Masjidil Haram.
Di bukit ini Rasulullah SAW menerima wahyu pertama: "Iqra" (bacalah). Di bagian depannya terdapat belahan, yang dapat memungkinkan kita untuk ke sana dengan memandang ke Masjidil Haram.
Gua Hira ini merupakan tempat yang digunakan oleh Rasulullah SAW untuk berkhalwat (menyendiri) di dalam dan beribadah sebelum beliau diangkat menjadi seorang rasul. Malaikat Jibril yang turun dan datang kepadanya untuk yang pertama kali ketika beliau ada di Gua Hira.
Di dalam Gua inilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh Malaikat Jibril.
Kisah turunnya wahyu pertama tersebut diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, ia berkata,
"Turunnya wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW dalam bentuk mimpi ketika waktu beliau tidur. Biasanya mimpi itu terlihat jelas oleh beliau, seperti jelasnya cuaca pagi. Semenjak saat itu hati beliau tertarik untuk mengasingkan diri (khalwat) ke Gua Hira. Dan di situ beliau beribadah selama beberapa malam, dan tidak pulang ke rumah istrinya Khadijah RA. Kemudian beliau membawa perbekalan yang cukup. Setelah perbekalannya habis, beliau kembali kepada Khadijah, untuk mengambil lagi perbekalan secukupnya. Lalu beliau kembali ke Gua Hira, pada suatu ketika datang kepadanya kebenaran (wahyu), yaitu sewaktu beliau masih berada di Gua Hira.
Malaikat Jibril datang kepadanya, lalu berkata: "Bacalah"
Nabi menjawab: "Aku tidak bisa membaca"
Nabi menceritakan maka aku ditarik dan dipeluknya hingga aku kepayahan. Lalu aku dilepaskannya dan di suruh membaca. Malaikat Jibril berkata: "Bacalah"
Aku menjawab: "Aku tidak bisa membaca."
Lalu aku dilepaskannya dan di suruh membaca. Malaikat Jibril berkata: "Bacalah"
Aku menjawab: "Aku tidak bisa membaca."
Maka aku ditarik dan dipeluknya lagi untuk ketiga kali. Kemudian aku dilepaskannya sambil dia berkata:
???????? ??????? ??????? ???????? ??????? ?????? ???????????? ???? ??????? ???????? ????????? ???????????? ???????? ??????? ???????????? ??????? ???????????? ??? ???? ?????????
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-Alaq 1-5)
Setelah wahyu pertama turun, kemudian dengan melalui proses rangkaian yang panjang Nabi Muhammad SAW menjadi nabi dan rasul sampai Isra dan Mi'raj.
Sementara itu, di dalam buku Fikih Sirah karya Said Ramadhan Al-Buthy mengisahkan bahwa gambaran ketakutan yang dialami oleh Rasulullah SAW ini juga semakin tebal karena beliau mengira yang menemuinya di dalam Gua Hira adalah sebangsa Jin.
Sebenarnya Allah SWT tentu sanggup untuk menenangkan hati Rasulullah SAW dengan memberi tahu bahwa yang mendatanginya alah Malaikat Jibril. Namun, Allah SWT berkehendak untuk menonjolkan pemisahan antara pribadi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi rasul dan sesudahnya.